Friday, May 4, 2012

panduan observasi lesson study


PANDUAN UNTUK OBSERVASI SEBUAH KELAS (OPEN LESSON)
DALAM KEGIATAN LESSON STUDY
PADA SMA NEGER 4 KENDARI TAHUN 2012


 


Berikut ini adalah panduan ringkas untuk observasi buka kelas (open lesson) dan untuk partisipasi pada kegiatan refleksi. Bacalah seksama dan ikutilah instruksinya.

A.   SEBELUM PENGAMATAN
Hal-hal yang Perlu diperhatikan sebelum kegiatan pembelajaran dan pengamatan dimulai.
(1)  Pengamat dan undangan lainnya hendak datang paling lambat 5 menit sebelum pembelajaran dimulai.
(2)  Kedatangan tamu di sekolah hendaknya tidak mengganggu konsentrasi belajar siswa di kelas masing-masing, tamu hendaknya tenang, berbicara yang tidak menimbulkan kebisingan di sekolah.
(3)  Siapkan lembar observasi atau buku catatan dan pena. Jika memungkinkan setiap peserta lesson study memperoleh RPP, LKS atau perangkat pembelajaran lainnya yang telah diperbanyak untuk para pengamat.
(4)  Denah tempat duduk siswa dan nomor atau nama siswa perlu disiapkan untuk mempermudah proses pengamatan. Denah tempat duduk yang dilengkapi dengan nama dibuat selembar kertas untuk diperbanyak dan dibagikan ke seluruh pengamat yang datang.
(5)  Jika Anda membawa HP, set ke profile silent (bisu) atau getar supaya nada panggilan tidak berbunyi. Perlu dihindari pengirim atau penerima telepon kecuali untuk hal-hal mendesak. Juga hindari kesibukan mengirim SMS.
(6)  Usahakan untuk tidak membawa makanan dan tidak merokok di dalam ruangan/kelas.
(7)  Pastikan agar pada waktu pengamatan nanti tidak diganggu perasaan ingin buang hajat. Buang air kecil/besar  hendaknya dilakukan sebelum pembelajaran.    

B.   SELAMA PENGAMATAN
(1)  Semuan peserta segera memasuki kelas dengan tertib pada waktu yang ditentukan.
(2)  Begitu memasuki ruangan, semua peserta dan undangan hendaknya tidak lagi berkeinginan keluar masuk kelas. Tetaplah berada di dalam kelas dan bersiap mengamati siswa belajar.
(3)  Segera menempati posisi pengamatan sehingga dapat memperhatikan perubahan raut wajah dan gerak-gerik siswa ketika belajar. Posisi yang ideal adalah dihadapan siswa. Namun jika siswa berdiskusi saling berhadapan, posisi yang ideal adalah di samping kelompok.
(4)  Pada awalnya, setiap pengamat berlatih mengamati satu kelompok. Kelak jika sudah lebih dari lima kali pengamatan, pengamat dapat mengamati beberapa kelompok lain sehingga dapat mengetahui atmosfir kelas secara keseluruhan.
(5)  Tidak membantu guru dalam proses pembelajaran dalam bentuk apapun. Misalnya ikut membagikan LKS, menenangkan siswa, dan lain-lain. Biarlah guru melakukan tugasnya secara mandiri dan terbatas dari intervensi siapapun.
(6)  Tidak membantu siswa  dalam proses pembelajaran, misalnya mengarahkan pekerjaan siswa. Jika siswa bertanya kepada Anda (sebagai pengamat), katakan agar siswa bertanya langsung pada guru.
(7)  Tidak menggangu pandangan guru/siswa selama pembelajaran. Jika Anda sedang mendekati kelompok atau berada di tengah-tengah kelas, kemudian tiba-tiba guru ingin memberikan arahan secara klasikal maka segeralah menepi agar tidak mengganggu pandangan siswa.
(8)  Tidak mengganggu konsentrasi siswa dalam belajar, misalnya berbicara dengan pengamat, keluar masuk ruangan.
(9)  Jika menggunakan kamera untuk mengambil gambar kegiatan belajar (guru/siswa) lampu kilat (flash) hendaknya dimatikan. Kilatan lampu kamera dapat mengganggu atau menghentikan konsentrasi  belajar siswa.
(10)    Tidak makan, minum dan merokok di dalam ruangan pembelajaran.
(11)    Ingat, fokuskan pengamatan pada siswa belajar, bukan hanya pada guru yang mengajar. Gunakan lembar pengamatan yang tersedia. Jika fenomena yang diamati tidak tercantum  dalam lembar observasi, pengamat dapat menambahkannya.
(12)    Pengamat melakukan pengamatan secara penuh sejak awal sampai akhir  pembelajaran.
(13)    Selain mengamati siswa belajar, pengamat juga perlu memperhatikan:
a.    Teknik pengelolaan kelas yang dibuat oleh guru
b.    Bagaimana guru mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran
c.    Bagaimana guru memanfaatkan media pembelajaran sederhana dari lingkungan.
d.    Bagaimana upaya guru membuat siswa kreatif.


C.       PADA WAKTU REFLEKSI     
Ruangan refleksi hendaknya cukup memuat 20-30 orang yang ditata membentuk huruf “U”. Beberapa rambu yang harus diperhatikan dalam kegiata refleksi sebagai berikut:

1.        Rambu-rambu untuk moderator

(1)  Moderator hendaknya orang yang mengenal siswa dan mengikuti proses pembelajaran yang direfleksi.
(2)  Pada waktu yang telah ditetapkan, moderator membuka diskusi reflekasi.
(3)  Moderator memperkenalkan  peserta (menyebut nama dan yang diperkenalkan berdiri); moderator juga memperkenalkan diri.
(4)  Setelah itu moderator membacakan tata tertib refleksi: tata tertib itu misalnya (jika masih kurang, boleh ditambahkan):
a.     Refleksi hendaknya terfokus pada proses belajar siswa.
b.   Refleksi pertama kali dilakukan oleh guru buka kelas (guru model), selanjutnya oleh pengamat.
c.     Masalah yang didiskusikan hendaknya masalah nyata berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran.
d.      Masalah yang sudah disampaikan oleh pengamat sebelumnya tidak perlu diulangi. Masalah yang disampaikan oleh pengamat terdahulu boleh dibahas untuk memperdalam refleksi.
e.   Moderator dapat mempersilahkan guru model untuk mengklarifikasi permasalahan yang disampaikan oleh pengamat setelah ada beberapa permasalahan yang dibahas.
f.         Pada akhir refleksi akan disampaikan refleksi akhir oleh pakar (pakar pendidikan, dosen).
(5)      Setelah membacakan tata tertib, moderator memulai diskusi refleksi dengan mengucapkan terimah kasih kepada guru pengajar dan meminta applause dari peserta.
(6)      Mempersilahkan guru pengajar untuk melakukan refleksi diri terlebih dahulu. Refleksi diri dapat berupa perasaan sebelum, saat dan setelah mengajar, ketercapaian skenario pembelajaran yang telah dirancang, kondisi-kondisi khusus yang terjadi pada beberpa siswa saat pembelajaran, dll.
(7) Mempersilahkan para pengamat menyampaikan komentar berdasarkan pada hasil pengamatannya. Jika setiap pengamat hanya mengamati satu kelompok  (pengamat pada lesson study awal, waktu belajar) maka moderator mempersilahkan semua pengamat satu per satu sampai selesai.
(8)      Setelah satu orang menyampaikan komentarnya, moderator mempersilahkan pangamat lain atau juga moderator sendiri untuk menyempaikan tanggapan terhadap komentar tersebut. Setelah satu masalah tuntas didiskusikan, maka moderator mempersilahkan pengamat lain.
(9)    Jika peserta telah terbiasa mengamati pembelajaran (misalnya sudah lima kali atau lebih pengamatan dalam kegiatan buka kelas), moderator dapat mengatur jalannya diskusi refleksi  secara lebih bebas, yakni setelah guru model menyampaikan refleksi, ia dapat mempersilahkan pengamat selanjtnya menyampaikan temuannya yang mana masalah yang muncul langsung dibahas bersama dengan pengamat lainnya. Dengan demikian, diskusi berlangsung menarik dan mendalam.
(10)   Setelah semua pengamat menyampaikan komentar, akhirnya moderator mempersilahkan pakar untuk melakukan refleksi akhir.
(11)    Moderator menutup acara refleksi.

2.      Rambu-rambu pengamat dalam menyampaikan komentar
(1)    Komentar yang disampaikan sebaiknya terfokus pada masalah proses belajar siswa, bukan pada aktivitas guru dalam mengajar.
(2)  Komentar yang disampaikan harus berdasarkan data pengamatan saat observasi, bukan berdasarkan keinginan pengamat.
(3) Gunakan kata “pembelajaran kita” untuk mengomentari proses pembelajaran, bukan pembelajarannya guru A atau guru B.
(4)    Gunakanlah nada yang lembut dan pilihan kata yang halus.
(5)    Komentar yang disampaikan sebaiknya jauh dari sifat “menggurui” atau menurut pandangannya sendiri.
(6)  Jika menyampaikan data tentang siswa belajar, kemukakan mengapa hal itu terjadi (ini merupakan interpretasi) dan bagaimana jalan keluarnya (ini merupakan saran unutuk perbaikan pembelajaran selanjutnya).
(7)    Kemukakan juga pelajaran apa yang dapat dipetik dari permasalahan tersebut.

observasi open class lesson study

FORMAT 2
 
LEMBAR OBSERVASI PEMBELAJARAN DALAM KEGIATAN OPEN CLASS LESSON STUDY
SMA NEGERI 4 KENDARI TAHUN 2012


 
PENGANTAR
1.       Perlu diingat bahwa yang menjadi fokus observasi adalah proses belajar siswa (hands on dan minds on)
2.   Fokus pengamatan yang ditawarkan dalam lembar observasi ini bersifat alternatif, namun observer dapat menambahkan catatan-catatan hasil pengamatan aktivitas siswa yang terpantau.

ASPEK-ASPEK YANG DIOBSERVASI:
1.    Apakah semua siswa benar-benar telah belajar tentang topik pembelajaran hari ini? (Disertai fakta kongrit dan alasannya)





2.    Siswa mana yang tidak dapat mengikuti kegiatan pembelajaran pada hari ini? (harus didasarkan pada fakta kongrit yang diamati dengan disertai nama siswa)





3.    Mengapa siswa tersebut tidak dapat belajar dengan baik? Menurut anda apa penyebabnya dan bagaimana solusi alternatifnya! (disertai alasan, analisis yang mendalam dan jika mungkin dasar rujukan yang sesuai)






4.    Bagaimana interaksi yang terjadi antar siswa!






5.    Bagaimana interaksi yang terjadi antara siswa dengan guru!







6.    Bagaimana proses eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi pemahaman materi ajar oleh siswa!





7.    Bagaimana teknik pengelolaan kelas yang dikembangkan oleh guru!






8.    Bagaiman guru mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran!







9.    Bagaiman guru memanfaatkan media pembelajaran sederhana!






10. Bagaiman upaya guru membuat siswa aktif!






11. Pelajaran berharga apa yang dapat anda petik dari pengamatan pembelajaran hari ini?
















Kendari,       Mei 2012
Observer,


……………………………………………
NIP.